Menurut Sudjana ( 1989 : 30 ) yang termasuk dalam komponen pembelajaran yaitu “ tujuan, bahan, metode dan alat serta peskoran “Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia, alasannya yaitu metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu bersahabat atau dalam waktu yang relatif lama. Hasil yang dirasakan dalam waktu bersahabat dikatakan seabagi akhir pribadi (Instructional effect) sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu yang reltif usang disebut akhir pengiring (nurturant effect) biasanya bekenaan dengan perilaku dan skor. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000,194).
Macam-macam Metode Pembelajaran :
1. METODE CERAMAH
Metode ceramah yaitu metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena semenjak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi ekspresi antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
Metode ceramah yaitu metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena semenjak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi ekspresi antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
a. Keludang keringhan Metode Ceramah
1) Guru simpel menguasai kelas.
2) Praktis dilaksanakan.
3) Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4) Guru simpel pertanda materi pelajaran berjumlah besar.
1) Guru simpel menguasai kelas.
2) Praktis dilaksanakan.
3) Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4) Guru simpel pertanda materi pelajaran berjumlah besar.
b. Kekurangan Metode Ceramah
1) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2) Anak didik yang ludang keringh tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang ludang keringh tanggap auditifnya sanggup ludang keringh besar menerimanya.
3) Bila terlalu usang membosankan.
4) Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan berguru anak didik.
5) Menyebabkan anak didik pasif.
1) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2) Anak didik yang ludang keringh tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang ludang keringh tanggap auditifnya sanggup ludang keringh besar menerimanya.
3) Bila terlalu usang membosankan.
4) Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan berguru anak didik.
5) Menyebabkan anak didik pasif.
Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000.
2. METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen yaitu metode pemdiberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melaksanakan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diperlukan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melaksanakan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
Metode eksperimen yaitu metode pemdiberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melaksanakan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diperlukan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melaksanakan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
a. Keludang keringhan Metode Eksperimen
1) Metode ini sanggup menciptakan anak didik ludang keringh percaya atas kebenaran atau kesimpulan menurut percobaannya sendiri daripada hanya mendapatkan kata guru atau buku;
2) Anak didik sanggup menyebarkan perilaku untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) ihwal ilmu dan teknologi, suatu perilaku yang dituntut dari seorang ilmuwan; dan
3) Dengan metode ini akan terbina insan yang sanggup membawa terobosan-terobosan gres dengan inovasi sebagai hasil percobaannya yang diperlukan sanggup berguna bagi kesejahteraan hidup manusia.
1) Metode ini sanggup menciptakan anak didik ludang keringh percaya atas kebenaran atau kesimpulan menurut percobaannya sendiri daripada hanya mendapatkan kata guru atau buku;
2) Anak didik sanggup menyebarkan perilaku untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) ihwal ilmu dan teknologi, suatu perilaku yang dituntut dari seorang ilmuwan; dan
3) Dengan metode ini akan terbina insan yang sanggup membawa terobosan-terobosan gres dengan inovasi sebagai hasil percobaannya yang diperlukan sanggup berguna bagi kesejahteraan hidup manusia.
b. Kekurangan Metode Eksperimen
1) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen;
2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran; serta
3) Metode ini ludang keringh sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
1) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen;
2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran; serta
3) Metode ini ludang keringh sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000.
3. METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI
Pemdiberian kiprah dengan arti guru menyuruh anak didik contohnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas menyerupai mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya sesudah membaca buku itu. Dengan demikian, pemdiberian kiprah yaitu suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat.
Pemdiberian kiprah dengan arti guru menyuruh anak didik contohnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas menyerupai mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya sesudah membaca buku itu. Dengan demikian, pemdiberian kiprah yaitu suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat.
a. Keludang keringhan Metode Pemdiberian Tugas dan Resitasi
1) Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil berguru sendiri akan sanggup diingat ludang keringh lama; dan
2) Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawaban, dan bangkit sendiri.
1) Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil berguru sendiri akan sanggup diingat ludang keringh lama; dan
2) Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawaban, dan bangkit sendiri.
b. Kekurangan Metode Pemdiberian Tugas dan Resitasi
1) Seringkali anak didik melaksanakan penipuan di mana anak didik hanya menjiplak hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri;
2) Terkadang kiprah itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan; dan
3) Sukar memdiberikan kiprah yang memenuhi perbedaan indi¬vidual.
1) Seringkali anak didik melaksanakan penipuan di mana anak didik hanya menjiplak hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri;
2) Terkadang kiprah itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan; dan
3) Sukar memdiberikan kiprah yang memenuhi perbedaan indi¬vidual.
Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000.
4. METODE DISKUSI
Diskusi yaitu memdiberikan altematif jawabanan untuk membantu memecahkan banyak sekali problem kehidupan. Dengan catatan dilema yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
Diskusi yaitu memdiberikan altematif jawabanan untuk membantu memecahkan banyak sekali problem kehidupan. Dengan catatan dilema yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
a. Keludang keringhan Metode Diskusi
1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah sanggup dipecahkan dengan banyak sekali jalan dan bukan satu jalan (satu jawabanan saja).
2) Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga sanggup diperoleh keputusan yang ludang keringh baik.
3) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran.
1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah sanggup dipecahkan dengan banyak sekali jalan dan bukan satu jalan (satu jawabanan saja).
2) Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga sanggup diperoleh keputusan yang ludang keringh baik.
3) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran.
b. Kekurangan Metode Diskusi
1) Tidak sanggup digunakan pada kelompok yang besar;
2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas;
3) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara; dan
4) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang ludang keringh formal.
1) Tidak sanggup digunakan pada kelompok yang besar;
2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas;
3) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara; dan
4) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang ludang keringh formal.
Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000.
5. METODE LATIHAN
Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kudang keringasaan-kudang keringasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk memelihara kudang keringasaan-kudang keringasaan yang baik. Selain itu, metode ini sanggup digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kudang keringasaan-kudang keringasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk memelihara kudang keringasaan-kudang keringasaan yang baik. Selain itu, metode ini sanggup digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
a. Keludang keringhan Metode Latihan
1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, menyerupai menulis, melafalkan huruf, menciptakan dan memakai alat-alat.
2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, menyerupai dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3) Dapat membentuk kudang keringasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pengaplikasian.
1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, menyerupai menulis, melafalkan huruf, menciptakan dan memakai alat-alat.
2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, menyerupai dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3) Dapat membentuk kudang keringasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pengaplikasian.
b. Kekurangan Metode Latihan
1) Menghambat talenta dan inisiatif anak didik alasannya yaitu anak didik ludang keringh banyak dibawa kepada pembiasaan dan diarahkan kepada jauh dan pengertian.
2) Menimbulkan pembiasaan secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang terpaku dan simpel membosankan.
4) Dapat mengakibatkan verbalisme.
1) Menghambat talenta dan inisiatif anak didik alasannya yaitu anak didik ludang keringh banyak dibawa kepada pembiasaan dan diarahkan kepada jauh dan pengertian.
2) Menimbulkan pembiasaan secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang terpaku dan simpel membosankan.
4) Dapat mengakibatkan verbalisme.
Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000.
Advertisement